Cute Onion Club - Onion Head

template

22 June 2010

ssssttttttt !!

Temenku cerita dia suka sama cowok yang dikenal lewat facebook. Aku tahu ini konyol, bahkan dia tak mengenal cowok itu sebelumnya dan tiba-tiba dia bilang suka. Hahaha, padahal aku tahu siapa yang dia suka selama 3 tahun ini. Percaya nggak percaya dia langsung dapet mxitnya cowok ini panggil aja dia Tio. Pas ini kita masih kelas 9 SMP. Kata temenku panggil aja Ria, dia baik banget. Hmm apa iya? Baru kenal udah baik bukankah malah mencurigakan? Akhirnya Aku penasaran juga. Aku add faacebook dan mxitnya. Memang baik si Tio ini menyenangkan. Nah, waktu masuk SMA, kita masuk ke SMA yang sama kayak Tio. Si Ria ini penasaran sama yang namanya Tio. Kurasa dia nggak suka beneran. Dan ternyata benar. Semudah itu rasa sukanya luntur setelah lihat wujudnya Tio. Kayak anak cowok biasa. Dia Alhamdulillah normal, utuh jasmani dan rohani(aku tidak terlalu yakin), keren kok. Lho? Kok malah aku yang tertarik. Kita masih sering ol mxit. Aku juga sering chat sama Tio, anaknya baik, enak diajak omong. Lama-lama kita jadi deket. Nggak tau gimana awal ceritanya. Jadi sering smsan. Nggak sering-sering amat sih, Cuma hal-hal sepele. Tapi nggak tau kenapa Aku jadi suka dengan situasi seperti ini. Shock tiba-tiba saat temenku Shifa bilang dia suka sama Tio. Dia nggak tau aku suka Tio karena Aku cerita cuma sama Ria. Tapi dengerin Shifa suka Tio kok aku jadi gimana gitu. Cemburu mungkin kata yang tepat. Shifa cerita dia sering kontak sama Tio juga. Aku cemburu, menurutku Shifa nyebelin. Tapi aku pikir lagi. Apa Tio emang baik sama semua cewek? Sial! Apa-apaan ini. Shifa temenku aku nggak mau kita musuhan tapi Aku juga suka Tio. Dilema berat, akhirnya aku cerita sama Ria. Dia selalu memberi saran ya walaupun kadang-kadang suka nggak jelas. Pas si Ria udah nggak suka kok malah ada masalah baru. Seiring waktu berjalan, Aku jadi semakin deket sama Tio. Dilema ini semakin bikin Aku pusing. Nggak enak luar biasa sama Shifa kalo dia tahu hubunganku sama Tio. Tapi, disisi lain Aku nggak bisa menghindari semua perhatian yang dikasih Tio ke Aku. Seperti sinetron percintaan di film-film, sepertinya sudah ada yang mengatur dengan rapi. Aku juga tidak tahu ending cerita yang dipengenini sama SANG SUTRADARA. Hanya bisa pasrah deh. Jalanin apa adanya kayak biasa bahkan berusaha seolah tidak ada masalah yang pernah terjadi. Tio ngajak Aku ngedate iya ini heboh Aku tahu. Aku ubah ‘ngedate’ jadi ‘jalan-jalan’. Nggak tahu deh, hati adalah kebenaran dan otak adalah pembenaran dan aku melakukan apa yang Aku inginkan. Aku jalan deh sama Tio untuk pertama kalinya. Agak canggung sih, tapi lama-lama biasa aja kok. Malah Aku nyaman aja sama dia. Senen banget rasanya. Maklum sebelumnya juga nggak pernah deket sama cowok. Sering juga PDKT gagal di tengah perjalanan. Akhirnya kecantol juga Aku sama cowok yang satu ini. Pas jalan gila-gilaan semuanya dibayarin tanpa terkecuali. Jadi ngrasa nggak enak dibayarin terus. Maksud hati pengen gantian tapi nggak enak ngomongnya. Tau kan kalo cowok itu banyak gengsinya. Nanti kalo kita yang bayarin dia pikir kita ngira dia nggak mampu bayarin kita. Lagipula dia bukan siapa-siapaku, ingat prinsip ekonomi. Apalagi kita masih sebagai pelajar. Haha, oke terus dibalik kebahagiaanku lagi-lagi teringat temanku. Oh maafkan Aku, Aku nggak bermaksud kayak gini. Aku tahu kamu bakal ngerti kok. Karena bingung, aku nggak ngasi tau Shifa tentang ini. Aku Cuma beritahu sama Ria. Berharap dia nggak ember. Tapi sepandai pandainya tupai melompat pasti bakal jatuh juga. Shifa tahu dari temannya yang saat itu liat aku lagi jalan sama Tio. Keadaan jadi runyam. Oke gini, Shifa jadi kayak diemin Aku. Bukan Aku ngrasa nggak bersalah gara-gara jalan sama cowok yang Aku suka dan kebetulan Shifa juga Suka. Tapi bukannya diam nggak menyelesaikan masalah bukan? Semua harus dibicarakan. Bukan malah diem gini. Aku juga berusaha buat biasa aja. Tapi dia malah seperti itu dan Aku tidak bisa berbuat apapun, tinggal tunggu waktu yang tepat aja. Emang dasar kalo si cupid udah nembakin banyak panah bertubi-tubi terasa dimasuki setan biar sifat egoismu nambah. Biar kamu lebih mikirin dirimu sendiri daripada orang lain. Akhirnya tambah gila aja PDKTku ini. Huh, jalan-jalan seri berikutnya pun berlanjut. Seri 2... seri 3... udah Cuma tiga dan yang terakhir si Tio nembak Aku. Percaya nggak percaya sih, Aku Trima dia dan dia jadian sama Aku. Pokoknya intinya ini pesan dari Ria : Jangan musuhan deh! Nggak penting banget kalian walaupun perbandingan cowok:cewek 3:1. cowok di dunia kan juga nggak cuma si Tio. Okelah kalo kalian bilang Tio itu tipe kalian dan bla bla bla. Tapi kalian harus realistis lah. Jangan Cuma nurutin cinta. Wkwkwk karena kata Ipnu&dare : cinta itu buta dan buta itu cakil dan cakil itu helm. Jadi cinta itu buta cakil yang pake helm. Wkwkwk, semangat aja. Wish u all the best dah!  hahaha