Cute Onion Club - Onion Head

template

14 January 2009

kobb

Dari tadi cewek dengan rambut sebahu itu sedang dengerin MP3 kesayangannya, terlihat bibirnya yang sedang bergerak-gerak menghafalkan lirik lagu yang ia dengarkan, sesekali terlihat dia sedang menengok kanan dan kirinya seperti sedang menunggu seseorang.
“aduh, kemana mereka berdua, selalu kebiasaan jam segini pada belum datang.” Keluhnya sambil menengok jam tangannya.
“hai.” Teriak seseorang cewek yang tiba-tiba muncul sambil berlari dari gerbang sekolah.
“dari mana aja sih kamu, kamu nggak punya jam ?” celetuk cewek itu asal karena terlalu lama menunggu.
“iya deh maaf, tadi nggak ada angkot jadinya aku telat deh.” Jawabnya sambil terengah-engah mengumpulkan nafas.
“aduh, alas an kamu nggak masuk akal banget sih, memangnya kita udah berteman sejak kapan, kamu kira aku nggak tau kebiasaanmu. Kamu kan nggak suka naik angkot, mungkin kalau alasanmu bangun kesiangan, aku masih bakal percaya.” Tukas cewek itu panjang lebar.
“yah katauan, abisnya tadi malem lagi asiknya chat sama temen-temen, kalau offline kan nggak seru, jadinya aku begadang deh sampai jam 2 pagi.” Jawabnya jujur sambil cengar-cengir.
“dasar maniak chat, kalau udah kayak gini kamu pasti belum belajar buat ulangan bio kelasmu nanti.”
“iya sih,eh tunggu dulu, darimana kamu tahu kalau kelasku hari ini ada ulangan bio ?”
“dari lia, dia tadi malam ke rumahku terus pinjam catatan biologiku, makannya aku tahu.”
“pasti kamu pinjamin buku dia ada maunya kan ? pasti kamu mau minta bocoran soal ulangan bio kan?”
“huh, enak aja kamu. Nyari bocoran itu hal yang nggak baik, tidak patut untuk delakukan, mendingan hasilnya jelek tapi hasil usaha kita sendiri.” Ucapnya sambil membenarkan letak kacamatanya.
“iya, tau deh yang anak super rajin mana mungkin nyari bocoran soal.” Jawabnya sambil cengar-cengir lagi.
“ok. Akhirnya kamu tahu juga.”
“hahaha, jangan sensi gitu donk.” Ujarnya sambil lihat kanan kiri.
“kamu nyari apa ?”
“dari tadi aku nggak lihat anak selain kita berdua yang ada di luar, pada kemana sih ?”
“aduh, kita keenakan ngobrol sampai nggak dengar bel sekolah yang cukup keras menyadarkan kita kalau sekarang itu uda jam tujuh lebih lima menit dan artinya kita udah masuk dan lebih parahnya lagi kalau.”
“stop! Aku nggak sempet dengerin ceramah kilatmu, mendingan sekarang kita lari ke kelas dari pada disuruh bersihin WC sekolah yang baunya kayak ketiak kucing.” Potong cewek itu cepat
“yaudah, aku duluan ya shir.”
“ati-ati ya.”
Mereka berdua lari ke kelas masing-masing dengan harapan guru-guru mereka yang sangat amat mempesona sampai kucing aja klepek-klepek belum datang ke kelas dan akan memberi uang ups,, maksudnya memberi hadiah yang nggak akan pernah terlupa oleh murid-murid mereka.

Di saat murid-murid sedang duduk dengan baik dan mendengarkan guru mereka menerangkan pelajaran ataupun sekedar duduk dan membaca koran dan menyuruh murid mereka untuk mengerjakan soal-soal di buku yang kata sebagian murid bikin merusak mata dan putusnya saraf-saraf otak mereka karena terlalu dipaksa untuk mengerjakan soal yang mematikan. Namun, sebagian murid lagi berpendapat kalau otak kita ini perlu diasah dengan cara mengerjakan soal-soal agar fungsi otak tetap terjaga dan tidak akan pernah terjangkit virus kebodohan yang menurut mereka lebih parah dari sakit jiwa. Tapi di lapangan tengah terlihat seorang cewek berambut panjang tergerai dengan wajah cantik yang membuat laki-laki tak berkedip itu tengah memandang puncak tiang bendera dengan sikap hormat yang sama sekali terlihat tidak menghormati.
“aduh, sial banget aku hari ini. Panas-panas gini aku pake telat , udah yang ngajar nggak asik lagi. Masa baru telat 20 menit udah dihukum dengan hukuman tida manusiawi kayak gini, coba aja kalau Shira sama Aya nggak ngajak aku masuk sekolahan ini.” Keluh gadis itu sambil mengelap keringat yang mulai mengucur dari dahinya dan membuat berbagai macam jenis make up yang ia pakai luntur menjadi satu.
“hei luci, sedang apa kamu? Ayo cepat bersikap hormat lagisampai jam pelajaran saya selesai, kalau kamu tidak mau, akan bapak ganti hukumannya menjadi lebih ringan, bagaimana ?” teriak seseorang berkumis yang melongok dari salah satu kelas yang berada di pinggir lapangan tengah dengan mengacung-acungkan jari telunjuknya dan melotot dengan ganas.
“ehm, tidak pak, terima kasih yang ini saja saya sudah cukup.” Jawabnya dengan senyum yang dipaksakan, karena ia sudah tahu yang dimaksud guru itu lebih ringan adalah memotong rumput-rumput yang berkediaman di halaman sekolah bagian belakang yang tingginya sudah mencapai 25 cm, karena tidak pernah dicabut ataupun dipotong berabad-abad dan tentu saja semua itu akan membuat semua menjadi lebih buruk.
“oh, kalau begitu lanjutkan.” Kata orang itu sambil kembali masuk ke dalam ruangan kelas dan menutup daun pintu dengan ganas pula.
`aku juga tahu, dasar guru killer! Nggak tahu apa kalau muridnya sudah banyak tugas dan masalah di sekolah ini malah disuruh melakukan hal yang tidak bermanfaat seperti ini` umpat gadis yang bernama lucia itu dalam hati
Ting….ting….ting
Bel bunyi pelajaran jam pertama pun telah dibunyikan dan berarti berakhirlah sudah derita yang dialami aleh lucia pagi tadi. Dengan riang dia langsung menuju kelas yang berada di paling pojok dekat dengan taman sekolah.
Saat dia sampai di depan kelas itu ternya murid-muridnya belum keluar dan ada seorang gadis dengan rambut sebahu memakai kacamata yang sedang mendengarkan MP3 duduk di kursi di depan kelas.
“hoi!” teriak Lucia sambil mengagetkan gadis itu.
“hmm.”jawab gadis itu malas.
“yah kok nggak kaget ? “ sambil menunjukkan ekspresi wajah yang kecewa.
“kamu udah sering gituin aku, tupai nggak akan jatuh di lubang yang sama buat yang kesekian kalinya dan aku juga nggak akan kaget lihat kamu melakukan hal nggak penting.” Ujar gadis berkacamata itu sambil memandang wajah lucia lekat.
“O.K, memang harus kuakui kalau kamu itu memang tidak mudah dikerjain, atau seenggaknya kamu berpura-pura kaget gitu, agar menyenangkan aku.” Balas Lucia memandang balik.
“itu juga termasuk salah satu hal yang tidak berguna jika aku lakukan.”
“kamu memang penuh dengan perhitungan.” Jawabnya lagi.
Mereka berdua menghentikan percakapan mereka saat melihat seorang gadis keluar dari dalam kelas, kemudian disusul dengan murid lain yang keluar dan mereka sedang membicarakan sesuatu sambil marah-marah sendiri.
“hei guys,” sapa gadis itu sambil berjalan mendekati mereka berdua.
“hei shir.” Balas merela berdua kompakan
“ke kantin aja yuk, laper banget ni aku.” Ajak gadis itu sambil menarik tangan kedua temannya.
“ayo!!” jawab Lucia dengan penuh semangat.
Mereka bertiga segera pergi menuju kantin sekolah. Mereka berjalan melewati koridor sekolah dengan tertawa-tawa membicarakan sesuatu terkecuali Aya, dimapapun dan kapanpun Aya berada MP3 selalu berada di teliganya kecuali ada hal yang penting dan sangat perlu untuk didengarkan, maka dengan sigap ia langsung duduk manis dan mendengarkan seperti anak kucing yang akan diberi ikan asin.
“hei!” panggil seorang gadis yang tengah duduk di salah satu kursi kantin dengan semangkok bakso dan segelas es teh segar.
Merasa dirinya dipanggil, Lucia, Aya dan Shira lansung menghampiri gadis itu.
“ada apa cin?”, Tanya Lucia langsung ketika telah berdiri di depan gadis itu.
“wah..wah.. udah denger gosip baru belum ?” tanya cewek bernama cindy itu.
“emangnya ada gosip apaan sih ?” timpal shira langsung yang memang udah jadi salah satu fans dari gosip.
“kalian itu selalu membicarakan hal yang tidak berguna.” Sambung aya yang merasa telah membuang waktu dengan percuma hanya untuk mendengarkan berita yang belum tentu faktanya.
“jadi, beneran nih nggak mau tau ?” ujar cindy sambil menatap mereka bertiga bergantian.
“aku mau !” celetuk Lucia dan Shira bersamaan, sedangkan Aya hanya memalingkan badan tak acuh.
“O.K, jadi gosip kali ini ada peminatnya walaupun ada beberapa orang yang nggak mau dengar, tapi whatever lah.”
“kak killa sekarang jomblo.” Celetuk cindy sambil mengacung-acungkan sendok yang ada di tangannya.
Setelah mendengar berita itu shira dan Lucia saling pandang nggak percaya, sedangkan Aya yang tadinya nggak tertarik sama gosip yang diucapkan cindyakhirnya ikutan nimbrung walaupun gayanya masih sedikit tak acuh untuk menutupi gengsinya sebagai salah satu penolak adanya gosip.
“hmmm, kamu tau berita kayak gitu darimana?” Tanya Shira yang sejak tadi terlihat penasaran.
“pokoknya dari sumber yang terpercaya.” Jawab Cindy bangga
“siapa ?” Lanjut Lucia
“ya rahasia produsen lah. Kalau sampai udah pada tahu sumbernya jadi nggak seru !!.”
“yaudah deh, lagipula berita ini nggak penting kan buat kita.” tukas Lucia sambil melirik ke arah Shira dan Aya.
“ya.. betul banget. yang namanya berita seru itu kalo tiba-tiba ada gosip yang bilang kialo rambutnya Justin Timberlake jadi reggae.” ucap Shira sambil disusul dengan ketawanya yang berlebihan sampai dilihat seisi kantin yan mulai merasa terganggu dengan suara tawanya. Lucia yang udah nggak tahan dilihatin orang banyak langsung dengan sigap membekap mulut Shira.
“yah.. terserah kalian aja deh, tapi siapa tau kalo gosip ini bisa berguna buat kalian.”
"menurutku nggak bakal berguna deh."